Monday, August 31, 2020

BANGSA YG DIHANCURKAN ALLAH SWT

Bangsa yg dihancurkan Allah SWT 

Selesai beribadah haji atau umrah,  jika masih punya kesempatan dan yang yg cukup,  bisa singgah di Yordania,  sebuah negeri kerajaan disebelah utara Arab Saudi. Disana ada Lembah Rum atau Lembah Perta yg menyimpan peninggalan purbakala yg mempesona dan mengagumkan.

 

Di Lembah itu dapat dilihat bangunan2 yg indah dan besar,  seindah istana kekaisaran Romawi.

Bangunan2 itu ternyata dibuat dg cara memahat bukit2 batu cadas. Dan orang moderen sekarangpun blm tentu bisa membuat bangunan seperti itu. Siapakah mereka yg bisa membuat bangunan yg menakjubkan itu? Jawabannya adalah kaum Tsamud umat Nabi Sholih,  sebagaimana disebutkan dlm al Quran surah al A'raf: 73 dan 74

 

Pada ayat lain mereka disebut Ashabul Hijri (penduduk kota Hijir), disebutkan dlm surah al Hijir: 80-82. 

Dan kaum Tsamud adalah kaum yang mengingkari ajaran Nabi Sholih,  bahkan mereka menyembelih unta betina yang merupakan mu'jizat Nabi Sholih serta menantang kedatangan adzab buat mereka.

 

Tantangan mereka dijawab Allah dengan menimpakan bencana gempa atas mereka. Disebutkan dalam surah al A'raf: 78.

Dalam ayat lain Allah juga mengirimkan bencana petir yang dahsyat. Disebutkan dalam surah Fushilat: 17.

 

Demikian dahsyatnya bencana yang Allah timpakan kepada mereka,  sehingga tidak ada satupun kaum Tsamud yang tersisa,  mereka punah. Disebutkan dalam surah an Najem: 51 dan surah Hud: 68.

 

Yang menakjubkan meskipun gempa dan petir yang dahsyat itu memusnahkan kaum Tsamud,  namun bangunan hasil karya mereka tetap utuh. Dengan maksud menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kaum yang hidup sesudahnya. Disebutkan dalam surah al Ankabut: 38

 

Dan ternyata bukan hanya kaum Tsamud yang punah dari muka bumi ini. Tetapi ada sejumlah kaum lain yang juga Allah binasakan dari muka bumi ini,  seperti disebutkan dalam surah at Taubah: 70.


Bangsa yg dihancurkan Allah SWT 

Sunday, August 23, 2020

Jual pisang untuk beli pisang

Jual pisang untuk beli pisang


KISAH LUCU dari TANAH PAPUA🌱

Ada sebuah desa di pelosok Papua sana yang penghasilan utamanya adalah pisang. Banyak sekali pisang enak yang dihasilkan dari tanah subur di desa tersebut. Selain manis, besar-besar, dan konon khasiatnya sangat bagus untuk kesehatan.🍌

Itulah mengapa, penduduk di sana banyak yang menggantungkan hidup dari hasil jualan pisang. Tapi, karena daerahnya terpencil, mereka harus menjual pisang tersebut ke kota dan menempuh jarak 30 km-an. Dengan infrastruktur yang masih belum bagus, mereka harus jalan kaki, mengarungi sungai, dengan membawa satu dua tandan pisang per orang.🚶‍♂️🚶‍♀️🏃‍♂️🏃‍♀️

Sampai di pasar kota, pisang itu sudah langsung ada penadahnya. Laris manis. Uang pun didapat. Dan, masyarakat desa itu pun segera pulang ke kampungnya lagi. Namun sebelum pulang, ada satu tradisi mereka untuk membawa oleh-oleh ke rumah. Dan... yang paling dinanti oleh keluarga mereka sebagai oleh-oleh biasanya adalah PISANG GORENG.😳

Ya.. jauh-jauh mereka ke kota, jualan pisang, untuk kemudian membeli oleh-oleh pisang goreng. Uang hasil jualan pisang sebagian besar dipakai untuk membeli pisang goreng.😊

😶Ada yang merasa aneh atau lucu dengan kisah tadi? Sebagian teman-teman saya tertawa mendengar kisah itu. Jauh-jauh ke kota jualan pisang kok bawanya oleh-oleh pisang juga? Kenapa tidak menggoreng sendiri? Aneka tanggapan muncul saat tahu kisah ini.

Tapi..

Sesaat kemudian, tawa itu berubah jadi hening, ketika saya mengatakan bahwa "INILAH YANG TERJADI PADA SEBAGIAN BESAR ORANG INDONESIA"

💦Air diambil dari Indonesia, diolah jadi Aqua, dijual lagi ke kita, dan uangnya diambil Danone, perusahaan dari luar negeri.

👞Sepatu keren dibuat orang Indonesia, dibawa ke luar diberi cap Nike, dan dijual lagi ke Indonesia dengan harga berkali lipat, dan ada yang bangga memakainya.

☕Kopi-kopi terbaik di Indonesia, dibeli dan diolah Starbucks, dibeli dengan harga berkali lipat oleh orang Indonesia. Dan bangga nongkronk ngopi di sana.

Kisah di atas saya dapatkan dari teman-teman yang menginisiasi Gerakan Beli Indonesia


#BuyBackIndonesia

 🌸Sebuah gerakan untuk mendukung dan bangga menggunakan produk Indonesia. Bahkan, meski lebih mahal dan kualitasnya belum sebagus produk asing, tapi jika kita mau memakai dan membelinya, 250 juta penduduk Indonesia akan lebih sejahtera. 

🌺Produk sendiri, digunakan sendiri, ekonominya dinikmati masyarakat Indonesia.

🌹Ayo kita wujudkan cita cita PROKLAMATOR kita yaitu BERDIKARI (berdiri di kaki kita sendiri )

🦋Pakai Produk Sendiri Jika Kita Bisa Mandiri, bisa MENGEMBARGO DIRI SENDIRI, INDONESIA WILL RULE THE WORLD

🦅Indonesia Akan Mengatur Dunia

🐝Kalau sependapat, silahkan berbagi dengan teman/ keluarga. Agar info ini sampai Ke Seluruh Komponen Bangsa Indonesia !*

🍁Dari Cerita Inspiratif diatas adalah agar kita mulai untuk saling membeli produk antar umat untuk membangun ekonomi antar kita

AYO SEMANGAT 👍💪..AKU BANGGA MENJADI ORANG INDONESIA YANG MENGGUNAKAN PRODUK SAUDARA SENDIRI..


Jual pisang untuk beli pisang

Syuhada Padang Pasir: Ummar bin Khatab

Syahidnya Singa Padang Pasir

Dunia Islam kehilangan sosok pemimpin besar yang sangat dikagumi sepanjang sejarah. Umar bin Khattab wafat setelah ditikam oleh Abu Lu'luah seorang budak Persia.

Di era pemerintahan Umar bin Khattab selama 10 tahun lamanya, Kaum Muslimin membuka banyak wilayah, memajukan bidang sosial politik dan militer.

**

Enam kali tikaman belati bermata dua menusuk tubuh Khalifah berbadan tegak itu. Meskipun usianya menua, namun kegagahannya tak hilang bahkan makin berwibawa dengan rambutnya yang sebagian besar telah beruban. Buru-buru para sahabat menggapai tubuh Umar bin Khattab kemudian membaringkan beliau ke rumahnya.

Si pembunuh berusaha lari, namun ia dihadang oleh 13 sahabat yang dengan sigap menyergap. Meskipun begitu, belati Persia yang sudah ditaburi racun digunakannya untuk melawan, sehingga 6 sahabat terkena sabetannya dan kemudian wafat sebagai syahid. Abdurrahman bin Auf menyergapnya dengan kain surban sehingga si pembunuh tercekik, namun ia akhirnya menusukkan belati itu ke tubuhnya sendiri sampai akhirnya ia mati. Seperti itu dinukilkan dari Kitab Tarikh Ath Thabari dan Al Bidayah wa An Nihayah.

Matahari belum terbit, namun darah Umar telah begitu banyak tertumpah. Shalat subuh hari itu menjadi salah satu peristiwa paling menyedihkan dalam sejarah Umat Islam. Pembunuhnya, Fayrouz —dipanggil dengan Abu Lu'luah— seorang penuh kedengkian dari Persia telah menyiapkan rencana pembunuhan itu sedemikian matang. Ia berkonspirasi dengan beberapa orang Persia yang datang ke Madinah, di antaranya Hurmuzan dan Jufaina. Keahliannya menempa senjata membuatnya berkhianat pada Kaum Muslimin dengan cara membunuh seorang sahabat mulia.

Sedangkan Hurmuzan, ia merupakan mantan panglima besar Kerajaan Persia yang dijadikan tawanan. Karena ia merasa ingin dekat dengan pusat Kekhalifahan, ia memutuskan untuk masuk Islam dan beberapa kali mendatangi Umar bin Khattab. Sementara Jufaina, adalah seorang kristen Persia dari wilayah Al Hirah, yang ditugaskan oleh Sa'ad bin Abi Waqqash untuk mengajarkan anak-anaknya membaca dan menulis.

Dalam riwayat seorang sahabat bernama Abdurrahman bin Abu Bakar, suatu hari ia melihat Fayrouz, Hurmuzan dan Jufaina sedang berbicara melingkar di salah satu sudut jalan Madinah. Namun tiba-tiba ia melihat ada belati terjatuh dari pakaian Fayrouz. Ia membenarkan bahwa belati itu ternyata adalah belati yang sama yang digunakan untuk menikam Khalifah Umar bin Khattab.

Bahkan menurut beberapa riwayat sejarah, rencana pembunuhan Khalifah sudah mereka siapkan sejak Umar bin Khattab pergi haji. Peristiwa pembunuhan inipun terjadi setelah Umar bin Khattab belum lama menunaikan ibadah haji, dan di Makkah pun ada selentingan bahwa sekumpulan orang Persia ingin membunuh Umar di Jabal Arafah, namun gagal.

Di saat penuh duka itu, Umar bin Khattab sadar penuh bahwa ajalnya telah dekat. Ia berpikir bagaimana caranya teknis untuk mengangkat Khalifah sepeninggalnya. Sebenarnya ada 2 nama yang diusulkan oleh Umar bin Khattab untuk diangkat menjadi Khalifah untuk Kaum Muslimin, yaitu Abu Ubaidah bin Jarrah atau Salim Maula Abi Huzaifah. Namun keduanya telah wafat sebelum hari ditikamnya Umar.

Untuk itulah Umar memerintahkan untuk dibentuk tim formatur yang terdiri dari sahabat-sahabat senior. Para sahabat itu, berdasarkan nukilan Ibnu Katsir adalah: Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf dan Sa'ad bin Abi Waqqash. Abdullah bin Umar ditambahkan untuk menjadikan tim itu berjumlah ganjil, namun Umar memerintahkan agar anaknya tak diberikan hak untuk dipilih sebagai Khalifah.

Rahimakallah wahai Singa Padang Pasir. Khalifah hebat dengan segala kejeniusan dan kewibawaannya. Umat ini sangat rindu padamu, rindu hadirnya sosok pemimpin setegas engkau. Semoga Allah mengumpulkan kita bersama para Sahabat dan Syuhada. Aamiin.

Sumber :

1. Al Bidayah wa An Nihayah, Abu Fida Ibnu Katsir

2. Tarikh Ath Thabari, Ibnu Jarir Ath Thabari

HILANGNYA HARI AHAD DI KALENDER

HILANGNYA HARI AHAD DI KELENDER

SEJARAH KRONOLOGIS HILANGNYA HARI AHAD

       Sebelum tahun 1960, tidak pernah dijumpai sebutan hari yang bertuliskan “MINGGU”, selalu tertulis hari “AHAD” pada kalender yang beredar di Indonesia.

Begitu pula penanggalan di kalender tempo dulu,

Masyarakat Indonesia tidak mengenal sebutan “Minggu”. Kita semua sepakat bahwa kalender atau penanggalan di Indonesia telah terbiasa dan terbudaya untuk disebut hari “AHAD” di dalam setiap pekan (7 hari) dan telah berlaku sejak periode yang cukup lama.

– Bahkan telah menjadi ketetapan di dalam Bahasa Indonesia.

– Lalu mengapa kini sebutan hari Ahad berubah menjadi hari Minggu ?

– Kelompok dan kekuatan siapakah yang mengubahnya?

– Apa dasarnya?

– Resmikah dan adakah kesepakatan?

Kita ketahui bersama bahwa nama hari yang telah resmi dan kokoh tercantum ke dalam kalender/penanggalan Indonesia sejak sebelum zaman penjajahan Belanda dahulu adalah dengan sebutan:

1. Ahad (Al-Ahad = Hari Kesatu),

2. Senin (Al-Itsnayn=Hari Kedua),

3. Selasa (Al-Tsalaatsa’ = Hari Ketiga)

4. Rabu (Al-Arba’aa = Hari Keempat),

5. Kamis (Al-Khamsatun = Hari Kelima),

6. Jum’at (Al-Jumu’ah = Hari Keenam = Hari Berkumpul/Berjamaah),

7. Sabtu (As-Sabat=Hari Ketujuh).

Nama hari tersebut sudah menjadi kebiasaan dan terpola di dalam semua kerajaan di Indonesia.

– Semua ini Adalah Karena Jasa Positif Interaksi Budaya Secara Elegan dan Damai Serta Besarnya Pengaruh Masuknya Agama Islam ke Indonesia Yang Membawa Penanggalan Arab.

Sedangkan Kata “MINGGU” diambil Dari Bahasa Portugis, “Domingo”, (dari bahasa Latin Dies Dominicus yang berarti “Dia Do Senhor”, atau “HARI TUHAN KITA”).

=> Dalam Bahasa Melayu Yang Lebih Awal, kata ini dieja sebagai “Dominggu” dan baru sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kata ini dieja sebagai “Minggu”.

Jadi, Kita Pasti Paham Siapa Yang dimaksud “TUHAN KITA”, Bagi Yang Beribadah di Hari Minggu.

Bagaimana ini Bisa Terjadi???

– Ada Yang Mengatakan Dengan Dana Yang Cukup Besar dari Luar Indonesia, Dibuat Membiayai Monopoli Pencetakan Kalendar Selama Bertahun-tahun di Indonesia.

– Percetakan Dibayar Agar Menihilkan (0) Kata “AHAD” Diganti Dengan “MINGGU”.

– Setelah Kalender Jadi, lalu Dibagikan Secara Gratis Atau Dijual Obral (Sangat Murah). Dampaknya Adalah:

– Masyarakat Indonesia Secara Tidak Sadar, Akhirnya Kata Ahad Telah Terganti Menjadi Minggu di dalam Penanggalan Indonesia.

Pentingkah? Jawabannya :

“SANGAT PENTING”, Untuk Upaya Mengembalikan Kata “AHAD”.

Bagi Umat Islam Adalah Sangat Penting, karena :

– Kata “Ahad” Mengingatkan Kepada Nama “Allah عزوجل ”, Yang Maha “Ahad”, Sama Dengan “MahaTunggal”/ “Maha Satu” / “Maha Esa”.

– “Allah” Tidak Beranak Dan Tidak Diperanakkan

– Kata “Ahad” Dalam Islam Adalah Sebagai Bagian Sifat “Allah عزوجل ” Yang Penting Dan Mengandung Makna Utuh Melambangkan “Ke-Maha-Esa-an Allah عزوجل “.

Oleh Karena itu 

Mulai Sekarang …!!!

– Mari Kita Ganti “MINGGU” Menjadi “AHAD”.

– Apabila dalam 7 (tujuh) hari biasa disebut “SEMINGGU”, yang tepat adalah disebut dengan istilah “SEPEKAN”, dan bukan “minggu depan”, tetapi “Pekan Depan”.

Semoga Hari ini Penuh Berkah Buat Kita Dan Keluarga.

Share ke Teman Sebanyak-banyaknya.

Mari Mulai Sekarang Kembalikanlah Hari AHAD.

 HILANGNYA HARI AHAD DI KELENDER