Wednesday, November 18, 2020

Muhammadiyah 1 Abad Delapan Tahun (Taufik Ismail)

 MUHAMMADIYAH SATU ABAD DELAPAN TAHUN

Oleh: Taufik Ismail

Yang selalu terngiang-ngiang di telinga

Dan berulang-ulang memasuki sukma

Ketika di zaman revolusi di Yogya

Murid Sekolah Rakyat Muhammadiyah saya

Ngupasan nama jalannya

Letaknya di belakang Istana Negara

Kami dituntun mengaji Qur'an

Surah Al-Maún tujuh ayatnya


Yang diulang-ulang adalah nomor tiga

“Wa laa yakhudh-dhu ála thaáamil miskian”

Itulah orang yang mendustakan diin

Astaghfirullah, begitu mendalam maknanya

Ingatlah agar selalu berbuat bagi ummat

Yang berkekurangan hidupnya


Ingatlah agar selalu berbuat bagi ummat

Yang hidupnya sengsara dan melarat

Inilah amanat yang harus senantiasa teringat

Karena sejak kecil telah ditiunjukkan teladan

Agar senantiasa bersifat dermawan


Kenangan berikutnya yang selalu dalam catatan

Adalah ibuku yang aktif di Áisyiyah

Beliau angkatan pertama tamatan Perguruan Diniyah

Puteri Padang Panjang

Asuhan Etek Rahmah el-Yunusiyah


Ketika di Yogya di masa revolusi

Ibuku Tinur M. Nur jadi penyiar di RRI

Untuk siaran luar negeri

Siaran khusus ke negara-negara Islam

Menyampaikan berita tentang Indonesia yang baru merdeka

Negeri Islam yang gigih berjuang

Membebaskan bangsa dari penjajahan kolonialisme

Siaran dalam Bahasa Arab

Yang mendapat sambutan sangat hangat


Inilah kisah tentang ayahku yang sekali sebulan

Mondar-mandir ke Bandung dari Pekalongan

Ikut berkumpul di rumah Bung Karno mendapat latihan 

Setiap pagi ke sana ibuku selalu ke titip rendang Pandang

Untuk Ibu Inggit dalam rantang


Dan Bung karno yang 10 tahun lebih tua dari ayahku

Berkata “Gaffar, ajari saya agama Islam

Kamu nanti saya beri ilmu Marxisme”


Ayah saya tamatan pesantren Summatra Thawalib Parabek

Dengan senang hati bertukar ilmu

Bung Karno taat menghayati Islam

Tapi ayahku walau dibujuk, tak bersedia masuk PNI

Karena sudah sejak lama aktif di Masyumi


Begitulah pengalaman dari zaman sebelum revolusi

Yang terkenang pada hari ini

Hari 108 tahun usia Muhammadiyah kita


Kita terkenang pada gagasan dan amal perjuangan

Sang pendiri K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)

Sesudah kembali studi dari Tanah Suci

Dan interaksi dengan ulama-ulama Indonesia di sana

Sekembali dari Arab Saudi

Kiyai Dahlan pulang membawa ide dan gerakan pembaruan


Didirikanlah organisasi dengan nama Muhammadiyah

Sesudah pendirinya shalat istiharah

18 Nopember 1912 di Yogyakarta

Dimulai dengan Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah

Dan berkelanjutan seterusnya dan seterusnya


Di bidang tauhid Kiyai Dahlan ingin membersihkan

Aqidah Islam dan segala macam syirik

Di bidang ibadah membersihkan

Cara-cara ibadah dari bid’ah

Dalam bidang muámalah membersihkan

Kepercayaan dari khurafat

Serta dalam bidang pemahaman ajaran

Ia merombak taklid, lalu memberi kebebasan berijtihad


Dengan demikian kesimpulan utama gerakan ini

(Menurut Djarnawi Hadikusumo) Kiyai Dahlan 

Telah menampilkan Islam sebagai

Sistem kehidupan manusia dalam segala seginya


Berikutnya K.H. Mas Mansyur (1896-1946), tokoh Muhammadiyah 

alumnus Universitas Al-Azhar Cairo mengembangkan kelanjutannya


Di dalam angka-angka amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan 

hingga saat ini adalah sebagai berikut


Telah berdiri

4.623 Taman Kanak-Kanak dan PAUD

2.604 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

1.772 SMP/Madrasah Tsanawiyah

1.143 SMA/SM Kejuruan/Madrasah Aliyah

172 Perguruan Tinggi


Ini berlanjut terus di bidang kesehatan, sosial, ekonomi, dan seterusnya

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah


Dalam usia 108 tahun pada angka 18 Nopember 2020 ini

Sebagai alumnus Sekolah Rakyat Muhammadiyah

Ngupasan Yogyakarta 1948

Saya berterima kasih sangat tinggi

Kepada guru-guru saya 74 tahun yang silam

Pak Solichin dan Bu Badriyah

Saya terkenang pada teman sekelas saya

Muhammad Farid Ma’ruf dan Sumitra

Yang jadi guru besar di Universitas Gadjah Mada


Saya terkenang pada bangunan sekolah saya

Di Ngupasan, belakang Istana Negara


Saya terkenang pada rumah tua di Langenastran

Jero Beteng, tempat saya ikut berkumpul

Bersama sahabat saya, Rendra


Saya terkenang pada Kantor Muhammadiyah

Lima menit jalan kaki dari SD Ngupasan


Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah

Semoga organisasi Muhammadiyah tak berhenti

Dan senantiasa aktif di ratusan pulau

Ratusan pulau

Mambina jutaan ummat

Jutaan ummat

Dan kini telah melewati masa satu abad


Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah

Teruskanlah melanjutkan gagasan Kiyai Ahmad Dahlan

Kiyai Mas Mansyur dan seluruh pemimpin Muhammadiyah

Di seluruh tanah air kita Indonesia

Semoga dalam lindungan ridha Allah

Aamiin, aamiin,aamiin


Semoga organisasi Muhammadiyah

Senantiasa menjaga kesatuan ummat

Walaupun ada di sana-sini perbedaan

Tapi tetap dalam kesatuan

Sebagai ummat di bawah naungan tauhid

Diperkuat doa bersama

Semoga dalam ridha-Nya senantiasa

Semoga dalam ridha-Nya senantiasa

Semoga dalam ridha-Nya senantiasa

Aamiin, aamiin,aamiin

Ya Rabbal áalamin

Dibacakan oleh Taufiq Ismail pada Resepsi Milad ke 108 dari Masjid AT Tanwir Kantor PPM Menteng

No comments:

Post a Comment