Sunday, July 6, 2014

rahasia tembus jurnal internasional, tembus jurnal internasional, tips tembus jurnal, triks tembus jurnal internasional, tips & triks tembus jurnal, kiat tembus jurnal


klik di sini u/ info jurnal internasional

kiat tembus jurnal internasional, cara tembus jurnal internasional, tips & kiat tembus jurnal internasional


Wisma Kopertais, BERITA UIN Online--Selain penguasaan bahasa Inggris, keaktifan dosen pada forum-forum internasional sangat diperlukan agar mendapatkan jaringan internasional. Dengan aktif di forum-forum tersebut, maka ia pun akan mendapat peluang menulis di jurnal internasional.
Mengapa? Berperan aktif di forum-forum internasional, membuat kita kenal banyak peneliti dan sarjana dari berbagai profesi dan bidang kelimuan. Di forum itulah kita dapat menjalin kerjasama dan dari situ juga kita tahu kekurangan kita, sehingga kita dapat memperbaiki diri.
Untuk dapat aktif di forum internasional, maka dosen harus aktif di organisasi profesi. Hal ini penting, karena forum internasional mengundang seseorang dalam kegiatan tersebut biasanya atas nama lembaga.
Diakuinya, untuk aktif berpartisipasi di forum internasional bukanlah hal yang mudah. Untuk memulianya, dosen atau peneliti  dapat menjadi volunteer atau pendamping panitia.”Dapat juga menjadi moderator konferenfi internasional,” katanya.
Biodata dosen dan proposal penelitian yang baik dan menarik sangat menentukan diterima dan tidaknya proposal artikel hasil penilitain. Oleh karena itu jangan  meremehkan pemmbuatan biodata yang bagus.
Untuk dapat aktif di forum internasional, dosen atau peneliti dapat mendaftarkan diri melalui laman www.h-net.org atau klik di sini (disebarkan kembali oleh Majid Wajdi)

12 comments:

  1. good info. looking forward to having next info

    ReplyDelete
  2. tingkatkan terus info pentingnya

    ReplyDelete
  3. genjot terus. Ini infaq info untuk sesama

    ReplyDelete
  4. keep sharing important info

    ReplyDelete
  5. thank you for additional information. Looking forward to having next info..

    ReplyDelete
  6. Frankly speaking I am new to web-blog. I have to thank my friend who has introduced me to web blog. He guided me how to make email using g-mail. I tried to write some articles. I am still learning how to upload, to edit, to do what I have to do... although I sometimes I have to ask friend or to find some (tips and tricks to write blog) at Google. Google, today, is believed to be the most interesting place to visit, to find some information.... To make me sure what I have to do with my blog, I put my idea in http://mawa2014.blogspot.com. I wrote some tips and tricks in Indonesian.

    ReplyDelete
  7. Frankly speaking I am new to web-blog. I have to thank my friend who has introduced me to web blog. He guided me how to make email using g-mail. I tried to write some articles. I am still learning how to upload, to edit, to do what I have to do... although I sometimes I have to ask friend or to find some (tips and tricks to write blog) at Google. Google, today, is believed to be the most interesting place to visit, to find some information.... To make me sure what I have to do with my blog, I put my idea in http://mawa2014.blogspot.com. I wrote some tips and tricks in Indonesian.

    ReplyDelete
  8. saya harus berterima kasih kepada para guru: orang yang dapat 'digugu' (dipercaya) dan 'ditiru' (diteladani). guru tidak selalu orang yang mengajar di depan kelas atau di ruang kelas. orang yang mengajar kita di luar kelas juga guru, di mata saya. saya tidak tahu kenapa istilah guru dikaitkan dengan di depan kelas. kan boleh guru mengajar di tengah kelas, di pinggir kelas, dan boleh jadi sekali-kali berdiri atau pergi ke belakang kelas........ biar kesannya kok selalu di depan kelas. falsafah pendidikan kita kan berbunyi: ing ngarsa sun tuladha, in madya mangun karsa, tut wuri handayani: ketika ada di depan, seorang guru harus memberi keteladanan, tatkala di tengah, seorang guru harus memberikan dorongan sehingga para murid tumbuh untuk memiliki kehendak belajar, dan ........yang terkahir tut wuri handayani itu maknanya apa saya kurag faham. Daripada salah saya biarkan pakai titik-titik saja. Siapa tahu nanti bakal dapat ilham apa makna tutu wuri handayani (mungkin kalau di belakang harus melayani dan mengayomi…)

    ReplyDelete
  9. saya harus berterima kasih kepada para guru: orang yang dapat 'digugu' (dipercaya) dan 'ditiru' (diteladani). guru tidak selalu orang yang mengajar di depan kelas atau di ruang kelas. orang yang mengajar kita di luar kelas juga guru, di mata saya. saya tidak tahu kenapa istilah guru dikaitkan dengan di depan kelas. kan boleh guru mengajar di tengah kelas, di pinggir kelas, dan boleh jadi sekali-kali berdiri atau pergi ke belakang kelas........ biar kesannya kok selalu di depan kelas. falsafah pendidikan kita kan berbunyi: ing ngarsa sun tuladha, in madya mangun karsa, tut wuri handayani: ketika ada di depan, seorang guru harus memberi keteladanan, tatkala di tengah, seorang guru harus memberikan dorongan sehingga para murid tumbuh untuk memiliki kehendak belajar, dan ........yang terkahir tut wuri handayani itu maknanya apa saya kurag faham. Daripada salah saya biarkan pakai titik-titik saja. Siapa tahu nanti bakal dapat ilham apa makna tutu wuri handayani (mungkin kalau di belakang harus melayani dan mengayomi…) terima kasih (http://mawa2014.blogspot.com)

    ReplyDelete
  10. saya harus berterima kasih kepada para guru: orang yang dapat 'digugu' (dipercaya) dan 'ditiru' (diteladani). guru tidak selalu orang yang mengajar di depan kelas atau di ruang kelas. orang yang mengajar kita di luar kelas juga guru, di mata saya. saya tidak tahu kenapa istilah guru dikaitkan dengan di depan kelas. kan boleh guru mengajar di tengah kelas, di pinggir kelas, dan boleh jadi sekali-kali berdiri atau pergi ke belakang kelas........ biar kesannya kok selalu di depan kelas. falsafah pendidikan kita kan berbunyi: ing ngarsa sun tuladha, in madya mangun karsa, tut wuri handayani: ketika ada di depan, seorang guru harus memberi keteladanan, tatkala di tengah, seorang guru harus memberikan dorongan sehingga para murid tumbuh untuk memiliki kehendak belajar, dan ........yang terkahir tut wuri handayani itu maknanya apa saya kurag faham. Daripada salah saya biarkan pakai titik-titik saja. Siapa tahu nanti bakal dapat ilham apa makna tutu wuri handayani (mungkin kalau di belakang harus melayani dan mengayomi…) terima kasih (http://mawa2014.blogspot.com)

    ReplyDelete
  11. Giving comment
    What kind of comment you would like to write? Is it a short comment or middle or long comment? How many words should our comment consist of? We sometimes give only to or three words in our comment. When we have to give spoken comment, we tend to speak too long although the moderator reminds us in advance to give comment directly and to the point. On the other hand, when we have to make a written comment, we tend to be so economical to just give comment in one or two words. Let’s take a look at the comments on face-book. We think that it is logical for us to have a short comment in one or two words. I find some comments on website articles in only one sentence. It is not wrong, since there is not any instruction from the writer of the article to give a short or long comment. Do we think that the comment we write is a reflection of us? Do we think that someone will judge us based on what we say, what we write?
    cara, tips, triks tembus jurnal http://mawa2014.blogspot.com

    ReplyDelete