Thursday, November 20, 2014

batu giok indogreen

http://mawa2014.blogspot.com
batu giok mentah


Beberapa hari yang lalu kawan saya dari Aceh mengirim pesan singkat melalui telpon seluler, meminta agar saya mengirim alamat. Kawan saya itu akan mengirm sampel alias contoh batu giok dari Aceh. Saya kirim alamat email saya melalui layanan pesan singkat telpon seluler milik saya. Tidah ada satu menit ada pesan singkat yang masuk lagi. Saya buka dan baca ternyata yang diinginkan adalah alamat rumah saya, bukan alamat email seperti yang sudah saya kirim beberapa detik yang lalu. Saya kira kawan itu akan mengirim foto/gambar batu giok. Oleh karena itu saya kirimkan alamat email saya. Ternyata kawan saya akan mengirim contoh batu giok dari Aceh, bukan sekadar gambar atau foto. Tentu saja dengan senang hati saya tulis alamat lengkap rumah saya dan segera saya kirim melalui fasiltas layanan pesan singkat di hp saya. Dalam hitungan detik dapat dipastikan informasi alamat rumah saya pasti sampai di telpon genggam miliknya. 
http://mawa2014.blogspot.com
batu giok 

Selasa 19 November pukul 20:20 ada suara sepeda motor berhenti di depan pintu pagar rumah. "Paket", teriak kurir itu. Saya mendunga pasti paket itu berupa batu giok yang akan dikirim kawan saya sekiatr tiga hari yang lalu. Benar, setelah saya buka, batu giok berbentuk segi empat. Sebagai orang yang sangat awam tentang batu permata, saya hanya dapat membolak-balik batu itu sambil mengamatinya. Saya kirim pesan singkat kembali untuk menanyakan jenis batu giok apa itu. "Batu giok indogreen atau indogres", tulisnya dalam pesan singkat. Untuk tahu lebih lanjut, saya buka laptop, saya pasang modem di laptop. Dalam hitungan menit tersambung dengan internet. Saya klik google dan saya ketik kata "batu giok". Muncullah beberapa laman berisi tulisan tentang batu giok. Semua informasi di halaman pertama berasal dari Aceh. Rupanya saat ini di Aceh sedang ramai membicarakan dan membisniskan batu giok. Saya menjadi teringat batu permata dari Ginandong tetangga desa kampung saya Kebumen. Saya sebenarnya tidak tahu persisi di mana daerah atau desa Ginandong. Tetapi bagi para pecinta batu permata, batu Ginandong sangat terkenal di Kabupaten Kebumen dan Jawa Tengah. Menurut informasi yang pernah saya baca di media masa, Wilayah Kebumen Utara memang kaya dengan bebatuan. Terkaya di Asia Tenggara. Memang di Karangsambung, Sadang Kabupaten Kebumen ada laboratorium geologi ITB. Ketika saya kecil, banyak mahasiswa yang meneliti bebatuan di daerah Kebumen Utara, termasuk di pinggir sungai Lukulo yang mengalir membelah desa saya dan desa tetangga. Ketika itu sana dan kawan-kawan sering mengatakan itu mahasiswa ITB yang sedang mencari batu yang mengandung emas. Mereka sering mengorek-orek tanah di pinngiran sungai menggunakan sejenis martil bertanduk.

Karena batu giok yang dikirm dari kawan itu masih dalam bentuk mentah, belum diasah menjadi batu cincin, saya mulai berpikir di mana kelak saya asah batu itu menjadi batu cincing yang sudah jadi. Lagi-lagi saya buka google. Ternyata saya tidak menemukan informasi tukang asah batu permata di Denpasar. Tentu saya harus bertanya kepada kawan, siapa yang tahu tempat membuat batu cincin. Itulah pengalaman pertama berkenalan dengan batu giok dari Aceh. Mungkinkah batu giokdipasarkan. Bagaimana peluang Pasar Batu Giok?


9 comments:

  1. Replies
    1. don't worry, I'll provide the pic sson. thank for u/ suggestion

      Delete
    2. trims u/ info dn komentarnya

      Delete
  2. saat ini rupanya Aceh sedang ramai bisnis batu giok

    ReplyDelete
  3. ternyata seperti itu bongkahan batu giok. Batu Mulia sekarang memang menjadi tren, banyak orang yang
    mulai berminat. Termasuk juga
    batu giok
    dan batu junjung drajat Apalagi
    berjenis batu
    bertuah

    ReplyDelete
  4. infonya...
    sangat menarik...
    mantap...

    ReplyDelete
  5. Trims gan untuk comment-nya dan infonya. good luck

    ReplyDelete